Three Australian Warship Breaking Region RI

Tuesday, January 7, 2014 | 17:02 pm
Metrotvnews.com
Google Translation

Kupang: Three warships and three rubber boats owned Australian violate the sovereignty of Indonesia on the island of Rote, East Nusa Tenggara.

Three ships were known to enter up to seven miles or about 14 kilometers from the coast of Rote Island on Monday (6/1).

Though the distance to the boundary waters Rote Island waters between Indonesia and Australia on Sand Island (Ashmore Reef) about 150 kilometers. Three warships that entered Indonesian waters due to dispel a carrier boat 45 immigrants from the Middle East who sailed to the country.

The immigrants then sailed up peraian Kakaek Hamlet, Village Lenupetu, District of New Coastal District, Rote Ndao before arrested. The immigrants then evacuated to Kupang using speedboats on Tuesday (7/1).

RI boundary violations have occurred on December 19, 2013, also by three Australian warships that dispels motor boat transporting 47 immigrant Middle East. But there was no protest from the Indonesian Government.

Chairman of the West Timor Care Foundation Ferdi Tanoni assess the actions of three Australian ship was an act of arrogance so the need for decisive action from the Indonesian pmerintah.

"Australian measures banish immigrants is an insult to Indonesian waters to be decisive action taken by the city, "said Ferdinand, Tuesday (7/1).

Yusuf Ibrahim, 28, one of the immigrants were driven into Australia indicates the presence of three warships through Global Positioning System (GPS) near the island of Rote.

According to him, they had held for one and a half days at sea border between Indonesia and Australia prior to violate the sovereignty of Indonesia.

"Some of my colleagues hands holding burning under torture a hot exhaust in the engine room," he said.

Immigrants consisted of 36 men and nine women, consisting of 28 Somalis, Sudanese nine, three Egyptians, two of Nigeria and Yemen each of two people, as well as Ghana and Lebanon each one. Currently immigrants accommodated Hotel Ina Bo'i Kupang. (Palce Amalo)

Editor: Asnawi Khaddaf

source: http://translate.google.com.au/translate?hl=en&sl=id&u=http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2014/01/07/1/205870/Tiga-Kapal-Perang-Australia-Melanggar-Wilayah-RI&prev=/search%3Fq%3DTiga%2BKapal%2BPerang%2BAustralia%2BMelanggar%2BWilayah%2BRI%26biw%3D1280%26bih%3D878


Tiga Kapal Perang Australia Melanggar Wilayah RI
Selasa, 07 Januari 2014 | 17:02 WIB
Metrotvnews.com

Kupang: Tiga kapal perang dan tiga perahu karet milik Australia melanggar kedaulatan Indonesia di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Tiga kapal itu diketahui masuk hingga tujuh mil atau sekitar 14 kilometer dari pesisir Pulau Rote pada Senin (6/1).

Padahal jarak perairan Pulau Rote ke batas perairan RI-Australia di Pulau Pasir (Ashmore Reef) sekitar 150 kilometer. Tiga kapal perang itu masuk ke perairan Indonesia karena menghalau sebuah perahu pengangkut 45 imigran asal Timur Tengah yang berlayar ke negara tersebut.

Imigran tersebut kemudian berlayar hingga peraian Dusun Kakaek, Desa Lenupetu, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao sebelum ditangkap polisi. Imigran tersebut kemudian dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal cepat pada Selasa (7/1).

Pelanggaran batas wilayah RI pernah terjadi pada 19 Desember 2013, juga oleh tiga kapal perang Australia yang menghalau perahu motor pengangkut 47 imigran Timur Tengah. Namun tidak ada protes dari Pemerintah Indonesia.

Ketua Yayasan Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni menilai aksi tiga kapal Australia tersebut merupakan tindakan arogan sehingga perlu adanya tindakan tegas dari Pmerintah Indonesia .

"Tindakan Australia menghalau para imigran sampai perairan Indonesia merupakan pelecehan yang harus diambil tindakan tegas oleh Jakarta," kata Ferdi, Selasa (7/1).

Yusuf Ibrahim, 28, salah satu dari imigran yang dihalau masuk ke Australia menunjukkan keberadaan tiga kapal perang tersebut lewat Global Positioning System (GPS) di dekat Pulau Rote.

Menurutnya, mereka sempat ditahan selama satu setengah hari di perbatasan laut RI-Australia sebelum melanggar kedaulatan Indonesia.

"Beberapa tangan rekan saya terbakar karena disiksa memegang knalpot yang panas di ruang mesin," katanya.

Imigran tersebut terdiri dari 36 laki-laki dan sembilan perempuan, terdiri dari 28 warga Somalia, sembilan warga Sudan, tiga warga Mesir, dua Nigeria dan Yaman masing-masing dua orang, serta Ghana dan Lebanon masing-masing satu orang. Saat ini imigran ditampung Hotel Ina Bo'i Kupang. (Palce Amalo)

Editor: Asnawi Khaddaf

X-URL:http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2014/01/07/1/205870/Tiga-Kapal-Perang-Australia-Melanggar-Wilayah-RI

Back to sievx.com